Budaya Organisasi dapat Mempengaruhi Perilaku Etis Seseorang
Bagaimana
budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku etis seseorang ?
Budaya organisasi dapat
mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi patokan dalam
setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang diambil. Hal ini
terkait dengan bagaimana budaya itu mempengaruhi organisasi dan bagaimana
suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi.
Perilaku etis berkaitan
dengan istilah etika, moral dan etis
- Etika (kata benda) adalah suatu
sistem atau aturan moral seseorang, keagamaan, kelompok, profesi dan
sebagainya.
- Moral (kata sifat) adalah kemampuan
untuk membedakan antara hal-hal yang benar dan salah baik dan kurang baik suatu
tindakan atau karakter tertentu.
- Etis (kata sifat) adalah kemampuan
memilih etika atau moralitas, sesuai dengan standar moral atau aturan-aturan
yang ada dalam kelompok atau profesi tertentu.
Pengertian Budaya Organisasi
Dalam
buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada
tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma,
keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam
organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai
adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi.
Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Pengertian
di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif
dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat
memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua
kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat
menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang.
Berikut
adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:
•Budaya
organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai,
kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan
individu dalam menyelesaikan sesuatu.
•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.
•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.
Budaya
itu sulit untuk didefinisikan karena memiliki struktur yang multidimensi dengan
komponen yang berbeda pada setiap tingkat. Budaya juga bersifat dinamis dan
selalu berubah dan menjadi relatif stabil pada jangka waktu yang singkat. Perlu
waktu dalam merubah suatu budaya terutama dalam budaya organisasi.
Budaya
merupakan alat perekat sosial dan menghasilkan kedekatan,
sehingga dapat memperkecil diferensiasi dalam sebuah organisasi. Budaya
organisasi juga memberikan makna bersama sebagai dasar dalam berkomunikasi dan
memberikan rasa saling pengertian. Jika fungsi budaya ini tidak dilakukan
dengan baik, maka budaya secara signifikan dapat mengurangi efisiensi
organisasi.
FAKTOR-FAKTOR PENGARUH
a) Faktor
Individu,
tingkat pengetahuan, nilai moral,
sikap pribadi, tujuan pribadi, dan lain-lain.
b) Faktor
Sosial,
norma budaya; keputusan, tindakan dan
perilaku rekan kerja; serta nilai moral dan sikap kelompok referensi (seperti
suami/istri/pacar, teman, saudara, dll).
c) Kesempatan/Peluang,
kebebasan yang ‘diberikan’ organisasi
pada setiap karyawan untuk berperilaku tidak etis. Hal ini tercermin pada
kebijakan, prosedur, dan kode etik organisasional.
Berikut Budaya Organisasi yang dapat
mempengaruhi perilaku etis seseorang :
1. Suka mengeluh, banyak menuntut, egois
2. Bekerja seenaknya, kepedulian kurang, gemar mencari kambing hitam
3. Kerja serba tanggung, suka menunda-nunda, manipulatif
4. Malas, disiplin buruk, dan stamina kerja rendah
5. Pengabdian minim, sense of belonging tipis, gairah kerja kurang
6. Terjebak rutinitas, menolak perubahan, kurang inisiatif, kurang kreatif
7. Mutu pekerjaan rendah, bekerja asal-asalan, cepat merasa puas
8. Jiwa melayani rendah, merasa diri sudah hebat, arogan dan sok
2. Bekerja seenaknya, kepedulian kurang, gemar mencari kambing hitam
3. Kerja serba tanggung, suka menunda-nunda, manipulatif
4. Malas, disiplin buruk, dan stamina kerja rendah
5. Pengabdian minim, sense of belonging tipis, gairah kerja kurang
6. Terjebak rutinitas, menolak perubahan, kurang inisiatif, kurang kreatif
7. Mutu pekerjaan rendah, bekerja asal-asalan, cepat merasa puas
8. Jiwa melayani rendah, merasa diri sudah hebat, arogan dan sok
http://www.psikologizone.com/pengertian-budaya-organisasi/06511817